Bentuk-Bentuk Aliran Kebatinan

1.   Kawulo Margo Naluri (KWN) adalah semacam kumpulan atau paguyuban berdasarkan ketuhanan, kemanusiaan, dan kekeluargaan menurut jejak saluran nenek moyang.Perkumpulan ini mempunyai AD/ART dengan pendiri RM Hadi Kusumo, dengan berpedoman pada kitab suci Darmo Gandul dan Piwulang Walisongo. Semacam buku bersari pati ilmu mistik Islam bercampur ajaran Hindu. Aliran kebatinan ini berdiri pada satu Rajab tahun Saka 1873 dan pernah berkembang di Cilacap, Ciamis, dan beberapa tempat di daerah Banyumas

2.    Adari adalah singkatan dari Agama Asli Republik Indonesia. Agama paguyuban ini didirikan di Yogyakarta tahun 1948, yang persisnya pada awal tahun kemerdekaan RI, yang didirikan oleh Djojowolu yang mempunyai nama asli S.W. Mangun Wijoto, alias Mangun Suwito yang lahir pada tahun 1882 di Surakarta. Aliran ini pernah mengusulkan agar Presiden pertama RI, Ir. Soekarno agar bersedia menjadi nabi aliran kebatinan ini. Adari tidak berpegang pada kitab suci agama samawi seperti Alquran, Taurat, dan Injil, namun mengikuti cara ibadah berdasarkan keyakinan sendiri dan menetapkan tanggal satu Syura sebagai hari besarnya

3.   Sapta Darma adalah suatu kelompok atau aliran kebatinan yang didirikan oleh Sapuro yang mempunyai nama asli Harjo Sapuro, salah seorang yang berprofesi sebagai pemangkas rambut atau tukang cukur. Aliran ini dikenal sekitar tahun 1950-an. Pada malam-malam ganjil Harjo Sapura selalu bersemedi. Aliran Sapta Darma mempunyai kepercaya an pada Tuhan dan diri sendiri serta cinta kasih sesama manusia. Menurutnya, semua agama adalah sama dan pada akhirnya akan menyatu ke dalam agama Sapta Darma. Ajaran aliran kebatinan ini mencampuradukkan antara ajaran Islam dan Budha.

4.   Paguyuban Sumarah.Aliran kebatinan Paguyuban Sumarah dipimpin oleh Surono Projo Husodo, dan pimpinan rohaninya Sukirno Kartono, yang mengaku pernah mendapatkan wahyu pada tahun 1935 M. Sifat ajarannya adalah ketuhanan, ingat kepada Tuhan, memelihara kesehatan lahir batin, kekeluargaan sesama serta mementingkan kebutuhan masyarakat (sosial). Sebagai langkah untuk menyucikan diri, mereka melakukan meditasi dan latihan batin guna mencapai ketenteraman dan ketenangan jiwa. Ajaran itu sesuai dengan namanya, Sumarah, berarti tawakal.

5.   ISKI merupakan kepanjangan dari Ikatan Saudara Kebatinan Indonesia, yang dipimpin oleh Mr. Wongso Negoro. Pada dasarnya ISKI merupakan suatu fusi dan perkumpulan kebatinan "Luguning Kejawen dan PPKI". ISKI merupa kan aliran kebatinan yang mempunyai banyak persamaan dengan ajaran kelompok paguyuban Sumarah, sementara perbedaannya adalah ISKI lebih menitik beratkan pada masalah ekonomi rakyat dan cenderung pada politik praktis.

6.   Suci Rahayu merupakan suatu perkumpulan aliran kebatinan yang ajaran dan kepercayaannya hanya pada praktik ilmu gaib dan magmetisme yang ada pada aliran Suci Rahayu, yang bertujuan untuk memayu hayuning bawono. Suci Rahayu menerima anggota dari berbagai lapisan masyarakat tanpa melihat dan memandang agama dan golongan. Aliran Suci Rahayu lahir pada tanggal 2 Februari 1904 M. Mereka juga pernah mengadakan kongres Suci Rahayu di Pati pada bulan Mei tahun 1953 M.



(Sumber Buku Mengenal Aliran-Aliran Islam dan Ciri-Ciri Ajarannya oleh Drs. Muhammad Sufyan Raji Abdullah, Lc telah diterbitkan oleh penerbit LPPI Riyadhus Shalihin, Jln. Curug Cempaka Blok III, No. 97, Jatiwaringin, Pondok Gede, Telp. (021) 8618791, Jakarta)

 

Selanjutnya