Firman
Allah 'Azza wa Jalla:"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, tetapi Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu bagi siapapun yang
dikehendaki-Nya." (An-Nisaa': 116)
Al-Khalil
Ibrahim 'alaihissalam berkata: "...dan jauhkanlah aku dan anak cucuku
dari (perbuatan) menyembah berhala-berhala." (Ibrahim: 35)
Diriwayatkan
dalam satu hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesuatu
yang paling aku khawatirkan kepada kamu sekalian adalah perbuatan syirik kecil.
Ketika ditanya tentang maksudnya, beliau menjawab: Yaitu riya'." (HR
Ahmad, Ath-Thabarani, Ibnu Abid-Dunya dan Al Baihaqi dalam kitab Az-Zuhd)
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Barang
siapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, masuklah ia ke dalam
neraka." (HR Bukhari)
Muslim
meriwayatkan dari Jabir radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda: "Barang
siapa menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit
pun, pasti masuk surga, tetapi barang siapa menemui-Nya (mati) dalam keadaan
berbuat sesuatu syirik kepada-Nya, pasti masuk neraka."
Kandungan tulisan ini:
Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan dijauhi.
1.
Riya' termasuk perbuatan syirik.
2.
Riya' termasuk syirik ashghar (kecil).
Syirik
ada 2 macam:
a.
Syirik akbar (besar) yaitu memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan Allah,
dalam hal-hal yang merupakan hak khusus
bagi-Nya.
b.
Syirik ashghar (kecil) yaitu perbuatan yang disebutkan dalam Al Qur'an dan
Hadits sebagai suatu syirik
tetapi belum sampai ke tingkat syirik akbar.
Adapun
perbedaan antara keduanya:
Syirik akbar menghapuskan seluruh amal, sedangkan syirik ashghar hanya menghapuskan amal yang disertainya saja.
Syirik
akbar mengakibatkan pelakunya kekal di dalam neraka, sedang syirik
ashghar tidak sampai demikian.
Syirik
akbar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik ashghar tidak
menyebabkan keluar dari Islam.
Syirik
ashghar ini adalah perbuatan dosa yang paling dikhawatirkan oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap para sahabat, padahal mereka ini
adalah orang-orang shaleh.
Surga
dan neraka adalah dekat.
Dekatnya
surga dan neraka telah sama-sama disebutkan dalam satu hadits.
Barangsiapa
mati dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun pasti masuk
surga. Tetapi barangsiapa mati dalam keadaan berbuat sesuatu syirik
kepada-Nya, pasti masuk neraka, sekalipun dia orang yang paling banyak
ibadahnya.
Masalah
penting yaitu: bahwa Nabi Ibrahim memohon kepada Allah untuk diri dan anak
cucunya supaya dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala.
Nabi
Ibrahim mengambil pelajaran dari keadaan sebagian besar manusia, yaitu bahwa
mereka itu adalah sebagaimana kata beliau: "Tuhanku! Sesungguhnya
berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia..." (Ibrahim: 36)
Tafsiran
kalimat Laa ilaha illa Allah, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Bukhari, yaitu: pembersihan diri dari syirik dan pemurnian ibadah
kepada Allah.
Keutamaan
orang yang dirinya bersih dari syirik.
Dikutip
dari buku: "Kitab Tauhid" karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.