“pusat” segala aktivitas di bumi. Dia akan menyedot seluruh perhatian orang. Baik orang yang suka berbisnis, orang yang suka berdakwah,orang yang suka mengembangkan SDM, maupun siapa saja. Orang yang hatinya dapat dibuat bersih, secara otomatis akan membuat geraknya memiliki magnet yang luar biasa.Kata-katanya akan meyakinkan lawan bicaranya (Buku: Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhid, Mizan, halaman 227).
Pertanyaan yang perlu dikemukakan adalah: apakah Islam memang memerlukan kontemplasi dan perenungan terhadap kedalaman diri sendiri yang kemudian diyakini bahwa nantinya kalau hatinya bersih lalu akan mengeluarkan magnet hingga menyedot perhatian seluruh orang di bumi? Tak cukupkah Al-Qur'an dan Assunnah untuk mengatur kehidupan manusia di dunia ini? Apakah tujuan orang untuk menjalankan Islam itu agar berhasil menyedot perhatian seluruh orang di bumi ini?
Betapa jauhnya antara ajaran Islam dengan konsep Aa Gym ini. Maka tidak mengherankan bila Institusi Pers besar yahudi seperti New York Times yang anti Islam itu melihat peluang besar dan celah-celah bahwa dakwah Aa Gym sebenarnya adalah tasawuff jauh dengan essensi Islam dan cocok dengan kemauan mereka. Model yang seperti itulah yang justru mereka dukung untuk dibesarkan, agar umat Islam tidak terbina secara kaffah, Islam yang benar-benar jauh dengan Al-Qur’an dan Assunah.karena hanya sibuk ngurusi dan ngoreksi hati terus menerus. Itulah bahasa gamblangnya yang diungkapkan oleh Abdurrahman Al-Mukaffi bahwa perlakuan The New York Times dan majalah Time menyanjung Aa Gym perlu disikapi hati-hati, karena tiada lain untuk membentuk publik figur yang pada akhimya membentuk opini publik, sehingga menganggap metode Manajemen Qalbu (MQ) yang Aa Gym kembangkan itu benar dan memungkinkan dan memberi peluang besar terseretnya orang-orang muslim ke dalam agama Yahudi dan Nasrani.
Coba kita simak, ketika Aa Gym berpidato di Masjid Istiqlal Jakarta dan disiarkan oleh TV sasta ditonton oleh jutaan orang tahu-tahu mencontohkan Bunda Teresia-orang kafir-sebagai teladan, Aa Gym menyatakan bahwa “orang yang baik itu dari mukanya pun sudah tampak sejuk, kalem”. Apakah Bunda Theresia lebih unggul dari para Sahabat dan Sahabiyah nabi , Pikirkanlah Aa….renungkan !! apakah itu merupakan dakwah yang sesuai dengan Al-qur’an dan sunnah.
4