DEMOKRASI DAN PEMILU

 Syaikh Al-Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani

    Syaikh Al-Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi-i

 Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya memohon pertolongan dan berlindung kepada-Nya dari keburukan diri kita dan kejelekan amalan kita, siapa yang diberi  petunjuk oleh Allah niscaya dia akan tertunjuki, sedang siapa yang disesatkan Allah tiada yangmampu memberi petunjuk kepadanya.Saya bersaksi tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Amma ba'du, Sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian dan para ulama supaya mereka menjelaskan kepada manusia tentang apa-apa yang diturunkan kepada mereka (syariat ini), Allah berfirman:  Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang- orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya, (QS Ali-Imron 187).

Allah melaknat orang yang menyembunyikan ilmunya: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa  yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan(yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkan nya kepada manusia dalam AI-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. AI-Baqarah: 159-160).Dan Allah mengancam mereka dengan neraka: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu AI-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka  itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. (QS.AI-Baqarah: 174).

Sebagai pengamalan sabda Rasulullah : Agama itu adalah nasehat, kami bertanya: "Bagi siapa wahai Rasulullah?" Jawab beliau: "Bagi Allah, kitabNya,Rasul-Nya, para pemimpm kaum muslimin dan masyarakat umum" (HR Muslim). Dan mencermati beragam musibah yang menimpa umat Islam dan pemikiran-pemikiran yang disusupkan oleh komplotan musuh terutama pemikiran import yang merusak aqidah dan syari'at umat, maka wajib bagi setiap orang yang dikaruniai ilmu agama oleh Allah agar memberi  penjelasan hukum Allah dalam beberapa masalah berikut:

DEMOKRASI

Menurut pencetus dan pengusungnya, demokrasi adalah pemerintahan rakyat (dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat -pent). Rakyat pemegang kekuasaan mutlak. Pemikiran ini bertentangan dengan syari'at Islam dan aqidah Islam. Allah berfirman:

§      Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. (QS. Al­An'am: 57).

§      Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir (QS. Al-Maidah: 44).

§      Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak dfizinkan Allah? (QS As-Syura: 21).

§      Maka demi Robbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka persefisihkan. (QS. An­Nisa': 65).

§      Dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu­Nya dalam menetap kan keputusan, (QS. Al-Kahfi: 26).

Sebab demokrasi merupakan undang-undang thaghut, padahal kita diperintah agar mengingkarinya, sebagaimana firman-Nya;

 §      (Oleh karena itu) barangsiapa yang mengingkari thaghut dan beriman  kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada kepada buhul (tali) yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 256).

§      Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah dan jauhi thaghut itu" (QS. Al-Nahl: 36).

§      Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al-kitab? Mereka percaya kepada fibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benarjalannya dari orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa: 51).

 

1

Ke halaman 2